Philips Mehrtens di markas kelompok Egianus Kogoya. (Dok. TPNPB)

JAYAPURA, Sketsakini.com- Pembebasan pilot Susi Air, Philips Mehrtens oleh kelompok bersenjata Papua, Egianus Kogoya, berbuntut kekecewaan markas besar. Kelompok yang menamakan diri Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat, tempat Egianus bergabung, mengklaim pembebasan itu tanpa koordinasi.

Markas besar TPNPB mengirim surat terbuka pada Gita Sabharwal, Koordinator Residen PBB di Indonesia dan António Guterres, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk meminta dukungan PBB dalam proses pembebasan. Namun, pada saat surat terbuka itu rilis, saat itu pula Philips Mehrtens dibebaskan kelompok Egianus Kogoya. “Ini kurang ajar,” kata Sebby Sambom, juru bicara TPNPB.

“Pembebasan itu niat baik TPNPB, namun sedikit kesalahan adalah Egianus Kogoya Dan kelompoknya serahkan pilot kepada Edison Gwijangge yang punya kepentingan politik pilkada Nduga. Edison Gwijangge serahkan pilot kepada Militer Dan Polisi Indonesia demi kepentingan Edison. Maka semua pihak pikir Militer Dan Polisi Indonesia yang bebaskan pilot. Ini adalah kekeliruan besar,” katanya.

“Pembebasan ini barter dengan janji Edison Gwijangge kepada Egianus Kogoya dan kelompoknya bahwa dia akan kasih uang untuk beli senjata. Hal ini mereka lakukan dengan sistem keluarga. Dan ada indikasi kuat bahwa Egianus Kogeya Dan kelompoknya terima uang suap. Maka pembebasan ini tidak murnih sesuai proposal TPNPB yang kami telah umumkan tanggal 17 September 2024,” kata Sebby kecewa.

“Tidak ada alasan yang bisa membenarkan Egianus Kogoya dan kelompoknya serahkan pilot sandera internasional kepada musuh melalui keluarga. Jadi sudah serahkan pilot kepada musuh melalui keluarga, maka itu adalah pengkhianatan besar! sergah Sebby, 26/9.

Sebby semakin kecewa ketika media massa mengapresiasi Indonesia. Dan melupakan sama sekali niat baik TPNPB. “Semua media mewartakan bahwa Pemerintah NZ (Slandia Baru) apresiasi Indonesia, bukan TPNPB. Dan Pemerintah NZ juga sampaikan terima kasih kepada TNI-Polri. Dan memberikan penghargaan kepada TNI-Polri. Dan tidak ada satu katapun yang pemerintah NZ sampaikan terima kasih kepada TPNPB,” keluhnya.

“Edison Gwijangge dan timnya bohongi Egianus dan pasukannya. Akhirnya merendahkan martabat bangsa Papua dan juga wibawa kombatan TPNPB. Egianus dan pasukannya dengan sadar telah serahkan sandera internasional kepada musuh. Dan secara otomatis mengharumkan nama baik Indonesia. Dan juga telah mengangkat harga diri TNI-Polri. Karena tidak sedikitpun kredit poin buat TPNPB Dan bangsa Papua. Ini yang namanya konyol,” ungkapnya.

Tinggalkan komentar

Sedang Tren