Studi tahun 2020 menggunakan metode gravitasi dan pencitraan seismik untuk menyelidiki luas sebenarnya dari Jurang Hranice. Hasilnya menunjukkan bahwa gua tersebut dua kali lebih dalam dari kedalaman yang pernah digali ROV sebelumnya — dan cukup dalam untuk menampung gedung tertinggi di dunia, Burj Khalifa, yang tingginya 2.717 kaki (828 m).

Potongan geologi konseptual melalui Jurang Hranice dan Kedalaman Laut Carpathian.(Kredit gambar:AGU: Klanica dkk. 2020 )

Menurut penelitian terbaru, lubang di Jurang Hranice merupakan rongga miring dengan danau kecil di bagian bawahnya. Bagian bawah gua berupa silinder vertikal tak beraturan dengan diameter berkisar antara 30 hingga 100 kaki (10 hingga 30 m). Suhu air di dalam gua bervariasi antara 58 dan 66 derajat Fahrenheit (14,5 hingga 18,8 derajat Celsius) tergantung pada musim.

Pemetaan yang diperluas juga mengungkap bahwa dasar gua terhubung ke lubang pembuangan “fosil” di dekatnya yang disebut Carpathian Foredeep. Lubang pembuangan ini, yang berjarak sekitar 1,2 mil (2 km) dari pintu masuk gua, terbentuk sekitar 19 juta tahun yang lalu dan kemudian terisi sedimen, yang berarti lubang pembuangan ini tidak terlihat di permukaan saat ini.

Jurang Hranice terbentuk setelah lubang pembuangan, antara 16 juta dan 14 juta tahun yang lalu, saat air di permukaan mulai meresap ke bawah melalui batuan yang mudah larut seperti batu kapur. Hal ini menciptakan rongga yang semakin dalam seiring waktu, akhirnya membentuk saluran tempat air mengalir dari permukaan ke dasar lubang pembuangan. Namun ketika sedimen akhirnya menyumbat lubang di dalam lubang pembuangan, air mulai terkumpul di dalam saluran, membuka jalan bagi gua untuk terisi air.

Laman: 1 2

Tinggalkan komentar

Sedang Tren