
SUGAPA, PAPUA, Sketsakini.com- Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB telah menerima laporan dari PIS (Intelejen) TPNPB dari Kota Sugapa, Kabupaten Intan Jaya bahwa telah terjadi kontak senjata antara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) dengan aparat pemerintah di Kota Sugapa pada Rabu, 09 Oktober 2024 pukul 17:25 WIT. Dalam pertempuran tersebut belum jelas korban dari kedua belah pihak.
“Namun pasukan TPNPB Kodap VIII Intan Jaya dibawa pimpinan Aibon Kogoya dan pasukannya serta seluruh pasukan TPNPB Kodap VIII Intan Jaya siap bertanggung jawab dalam aksi tersebut,” kata Juru Bicara TPNPB, Sebby Sambom.
Dan dalam laporan lebih lanjut PIS mengatakan bahwa akibat baku tembak antara TPNPB dan militer pemerintah indonesia sejak 7 dan 9 Oktober 2024 mengakibatkan sejumlah warga sipil mengungsi dari Titigi dan kota Sugapa ke kerabat mereka, karena takut menjadi korban salah tembak selama pertempuran darat terjadi antara kedua belah pihak.
“Terkait dengan hal tersebut Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB mendesak untuk segera hentikan operasi militer di Intan Jaya, karena akan membahayakan banyak korban jiwa dan harta benda milik warga sipil,” ungkapnya.
TPNPB tidak akan pernah izinkan perusahan pertambangan untuk memasuki wilayah adat suku Moni karena kedatangan perusahan untuk beroperasi di Intan Jaya akan merusak kehidupan warga sipil yang hidupnya hanya berkebun dan berternak. “Maka, perang yang telah terjadi di Intan Jaya ini adalah bentuk perlawanan dan bukan demi makan minum. TPNPB akan siap batalkan pemilihan bupati di Intan Jaya karena mereka kaki tangan pemerintah,” katanya.
Seluruh pasukan TPNPB dibawa pimpinan panglima Bridjen Undius Kogeya siap eksekusi seluruh pasukan yang memasuki wilayah operasi TPNPB dalam status siaga tempur.





Tinggalkan komentar