Proyek ini pertama kali mendeteksi BLC-1 melalui teleskop radio Parkes milik Australia pada tahun 2019, tetapi pada tahun 2021 para astronom di tim tersebut mulai meyakini bahwa itu kemungkinan merupakan hasil positif palsu atau ‘artefak gangguan berbasis Bumi dari teknologi manusia.’

Pada Oktober 2021, Breakthrough Listen mengumumkan bahwa sinyal radio yang menurut para peneliti berasal dari dekat Proxima Centauri (di atas) kemungkinan besar tidak lebih dari sekadar ‘positif palsu’. Kata dari sumber Holland di dalam kelompok tersebut adalah bahwa pendapat tim telah berubah.
Singkatnya, meskipun BLC-1 tampaknya berasal dari dunia yang mengorbit bintang Proxima Centauri, tim tersebut mencatat sinyal berbasis Bumi lainnya yang sangat mirip.
Kesimpulan sementara mereka pada tahun 2021 adalah bahwa BLC-1 kemungkinan besar merupakan polusi gelombang radio tak dikenal yang berasal dari Bumi, bahkan mungkin di Australia.
Namun Holland mengatakan bahwa Breakthrough Listen mungkin akan mengubah nadanya. “Sinyal tersebut, bukan dengungan raksasa dari segala sesuatu di alam semesta yang kita dengar melalui semua teleskop radio, melainkan spektrum elektromagnetik yang sempit,” jelasnya.
“Itu merupakan sumber titik tunggal,” Holland menekankan dalam wawancaranya pada Kamis, 10/10, yang berarti bahwa dia telah diberi tahu bahwa sinyal tersebut tidak mungkin bersifat lokal atau kebisingan dari luar angkasa. “Mereka menemukan bukti tanda tangan teknologi non-manusia,” katanya.





Tinggalkan komentar