
JAKARTA, Sketsakini.com- Direktorat Jenderal Penyelenggara Haji dan Umroh (Ditjen PHU) menggelar Media Gathering yang mengangkat tema “IKJHI 10 Tahun Terakhir Hattrick Sangat Memuaskan dan Ekosistem Ekonomi Haji” di Pos Bloc, 17/10. Indeks Kepuasan Jemaah Haji (IKJH) 2024 memang cukup tinggi yaitu 88,20 atau Sangat Memuaskan. Semua capaian itu tidak terlepas dari suasana layanan haji yang sangat variatif. “Dan ini kita alhamdulillah hatrrick di 2022, 2023, 2024 ini kepuasan haji kita sangat memuaskan,” kata Dirjen PHU, Hilman Latief.
Sebenarnya IKJH sangat memuaskan atau skor di atas 85 sudah ditorehkan sejak 2018 dengan 85,23. Tahun 2019 dengan 85,91. Tahun 2020 dan 2021 libur COVID 19.
Tahun 2022 dengan 90,45. Tahun 2023 dengan 85,83. Dan 2024 yang 88,20. Jika dihitung sejak 2018 maka indeks sangat memuaskan telah tercatat lima kali berturut-turut. Jika pada 2025 mencetak sangat memuaskan lagi maka enam kali berturut-turut atau double hattrick. Kini Ditjen PHU bersiap mewujudkan double hattrick IKJH sangat memuaskan.
Untuk mewujudkan itu skema murur (melintas) untuk mengurangi kepadatan di Muzdalifah akan dipertahankan. Skema baru yang akan diterapkan yaitu tanazul untuk mengurangi kepadatan di Mina.
“Nah, ini juga nanti harus kita matangkan. Dan mudah-mudahan bisa menjadi solusi terhadap kepadatan atau skenario yang lain. Skenario yang lain dan lebih penting bagi kami itu juga kami punya data yang unik buat umtuk di lokasi dan juga menyampaikan pada jemaah yang 98,9 persen pertama kali haji,” katanya.
“Karena pertama kali haji, jadi harus siap mentalnya. Pada saat manasik itu bukan di kabari yang indah-indahnya, doanya yang mambrur dan apa. Tapi situasi lapangan ibu bapak harus kuat dengan situasi seperti ini dengan kesabaran menyampaikan koordinasi kalau ada masalah. Koordinasi ini penting. Dan hal itu juga kami memperkuat para petugas haji kapasitas dan leadershipnya,” ungkapnya.
Siklus Anggaran
Terkait ekosistem ekonomi haji, yang menjadi sorotan tentang penganggaran. “Mengenai siklus anggaran, sebetulnya terkait dengan perubahan dari Pak Jokowi ke Pak Prabowo itu tidak berpengaruh banyak dalam proses penjadwalan haji,” kata Hilman Latief.





Tinggalkan komentar