Rani Jambak dan Ridwan Kamil. (Dok. Rani Jambak).

Kincia Aia awalnya diciptakan sebagai instrumen musik dalam program Musicians in Residence yang diselenggarakan oleh British Council pada 2022, dengan tuan rumah Huddersfield Contemporary Music Festival. Di ICAD 2024, instalasi ini dikembangkan lebih jauh menjadi instalasi interaktif yang memungkinkan audiens berinteraksi langsung dan merasakan makna di balik teknologi tradisional ini.

Seni, Lingkungan, dan Budaya: Sebuah Harmoni

Melalui karya Kincia Aia, Rani Jambak tidak hanya menampilkan harmoni antara teknologi tradisional dan modern, tetapi juga mengajak audiens merenungkan hubungan antara manusia dan lingkungan. Karyanya telah diakui di panggung internasional, termasuk ketika ia menerima penghargaan The Oram Awards di Inggris pada 2022 untuk inovasinya dalam menggabungkan teknologi tradisional dan digital.

Instalasi Kincia Aia yang dipamerkan di ICAD 2024 ini adalah cerminan dari keresahan terhadap krisis lingkungan, tetapi juga merupakan selebrasi atas kekayaan budaya dan kecerdasan leluhur Minangkabau. Lewat seni yang penuh makna ini, Rani menyuarakan pentingnya menjaga keseimbangan antara kemajuan teknologi dan pelestarian alam serta budaya.

Dalam ICAD 2024 ini, Rani juga akan mengisi sesi Public Lecture pada 21 Oktober 2024 pukul 16.00 – 17.00 WIB. Setelah kegiatan ini, Rani akan segera bertolak ke Brooklyn, New York, untuk tampil di Mutual Mentorship for Musicians Festival pada 25-26 Oktober 2024. Karya dan komitmen Rani terus membawa pesan kuat tentang keberlanjutan budaya dan lingkungan, menunjukkan bagaimana seni bisa menjadi alat yang kuat untuk merajut masa lalu dan masa depan.

Laman: 1 2 3 4

Tinggalkan komentar

Sedang Tren