Bagian belakang tablet menyediakan petunjuk tentang cara membaca peta. Salah satu bagian memberi tahu pelancong untuk melewati laut dan mereka akan tiba di ‘Urartu’ di mana sebuah puisi Mesopotamia kuno mengklaim seorang pria dan keluarganya mendaratkan bahtera untuk menyelamatkan hidup./The British Museum.

Di bagian tengah bawah peta terdapat Mesopotamia, yang dikelilingi oleh lingkaran yang mewakili ‘sungai pahit’ yang diyakini mengelilingi seluruh dunia.

Tablet itu telah rusak, tetapi pernah menampilkan delapan segitiga yang menurut para peneliti melambangkan gunung yang sesuai dengan deskripsi di bagian belakangnya.

“Angka empat bertuliskan ‘Ke yang keempat, Anda harus menempuh perjalanan sejauh tujuh liga,’” kata Dr. Finkel dalam video YouTube.

Ia melanjutkan penjelasannya bahwa bagian itu terus menjelaskan bagaimana seorang pengelana akhirnya akan menemukan sebuah kapal raksasa.

“Pengukuran parsiktu ini, merupakan sesuatu yang membuat seorang Asyur penasaran dan faktanya hal ini hanya diketahui sekali dari prasasti paku dan ini merupakan prasasti paku yang cukup menarik,” kata Dr. Finkel. “Karena itu adalah deskripsi Bahtera yang secara teoritis dibangun oleh Nuh versi Babilonia.”

Bagian belakang tablet menyediakan petunjuk tentang cara membaca peta. Salah satu bagian memberi tahu pelancong untuk melewati laut dan mereka akan tiba di ‘Urartu’ di mana sebuah puisi Mesopotamia kuno mengklaim seorang pria dan keluarganya mendaratkan bahtera untuk menyelamatkan hidup.

Versi Babilonia dari cerita tersebut menyebutkan dewa Ea mengirimkan banjir yang memusnahkan seluruh umat manusia kecuali Utnapishtim dan keluarganya, yang membangun bahtera atas perintah dewa dan mengisinya dengan hewan.

“Dalam kisah ini, rinciannya diberikan dan Tuhan berkata ‘Kamu harus melakukan ini, ini dan ini’ dan kemudian Nuh Babilonia berkata ‘Aku melakukan ini, ini dan ini. Aku telah melakukannya! Dan aku membuat struktur ini sebagai bejana parsiktu yang tebal,’” kata Dr. Finkel.

Laman: 1 2 3 4

Tinggalkan komentar

Sedang Tren