YALIMO, PAPUA, Sketsakini.com| Beredar video anggota polisi desersi Aske Mabel membacakan pernyataan dia telah membawa lari empat pucuk senjata laras panjang AK-47 untuk modal menjadi panglima di Kodap TPNPB Balim Timur Yalimu. Aske Mabel mengklaim diangkat OPM faksi Jeffrey Pagawak.
Klaim itu membuat mencak-mencak OPM kubu Goliath Tabuni. “Dalam video terlihat Aske Mabel membacakan Pernyataan Jeffrey Pagawak yang ada teks di handphone, dan Aske Mabel klaim bahwa dia diangkat Jeffrey Pagawak menjadi Panglima OPM TPNPB versi Jeffrey Pagawak, dengan nama Kodap Balim Timur Yalimu,” kata Sebby Sambom, juru bicara OPM Goliath Tabuni.
“Melihat fakta ini, maka Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB perlu sampaikan kepada publik bahwa di wilayah tanah adat Suku Yali dan nGem tidak ada nama Kodap Balim Timur Yalimu! Hanya ada satu kodap yaitu TPNPB Kodap XIV YaliNGem yang telah terdaftar di TPNPB Komando Nasional,” tegas Sebby.
“Dalam hal ini, kami telah dikonfirmasi otoritas TPNPB Komando Wilayah Pertahanan XIV YaliNGem bahwa Klaim Jeffrey Pagawak dan Aske Mabel adalah merupakan pernyataan dan klaim ilegal yang bertujuan untuk merusak perjuangan murnih TPNPB di wilayah tanah adat Suku Yali dan nGem,” ungkapnya.
“Jadi kami tegaskan bahwa saudara Jeffrey Pagawak silahkan buat Markas OPM TPNPB di Kampung halamanmu di Kelela dan pindahkan panglimamu Aske Mabel ke sana,” katanya.
“Karena di Wilayah Tanah adat Suku Yali besar dan YaliNGem adalah wilayah kekuasaan TPNPB di bawah Komando Nasional, dan di luar dari itu tidak diperbolehkan menduduki secara ilegal di Wilayah Yali Union,” ungkapnya.
“Kami minta Jeffrey Pagawak hentikan tindakan ilegal ini, dan jika saudara Jeffrey Pagawak tertarik dengan 4 pucuk senjata laras panjang jenis AK47 silakan buat markasmu di Kelela dan pindahkan panglimamu Aske Mabel bersama 4 Pucuk AK47, karena kami pejuang Papua Merdeka dari Yali Union tidak butuh orang-orang ambisius seperti Jeffrey Pagawak dan Aske Mabel,” rutuknya.
“Ingat bahwa kami orang Yali tahu adat dan tahu hukum perang sesuai tradisi dan hukum perang ada di Honai Perang dalam tatanan Suku Yali. Dan hal ini kami tidak bisa langgar, melainkan kami menjunjung tinggi sampai hari ini,” ungkapnya.





Tinggalkan komentar