Jaja pun menegaskan petugas haji harus menjadi pelayan tamu-tamu Allah yang sebenarnya, melayani dengan sepenuh hati dan penuh dedikasi.

Pembinaan yang dilakukan kepada jemaah dilakukan secara maksimal dan berkesinambungan serta beriorientasi pada pembentukan jemaah haji yang mandiri.

Sementara perlindungan kepada jemaah haji dilakukan secara adil dengan tidak membeda-bedakan serta melewati batas dan sekat-sekat sosial, golongan, pendidikan, dan sebagainya

“Jika kelak diantara bapak dan ibu sekalian diberikan kesempatan oleh Allah SWT terpilih dan menjadi petugas haji kami ucapkan selamat dan harapan kami tetaplah menjadi sosok yang tawadlu, bijaksana dan tidak angkuh,” tutup Jaja Jaelani.

Laman: 1 2 3 4

Tinggalkan komentar

Sedang Tren