
KENDARI, Sketsakini.com| Prof. Muhadjir Effendy, Penasehat Presiden Bidang Haji memberikan amanat pada 513 wisudawan Universitas Muhammadiyah Kendari di Hotel Sahid Azizah Kendari, Sulawesi Tenggara, 17 Desember 2024.
Muhadjir memulai amanahnya dengan menyitir tema Tanwir Muhammadiyah di Kupang, yaitu menghadirkan kemakmuran untuk semua. “Kita punya cita-cita kemakmuran tercantum di UUD 45. Kemakmuran itu cita-cita kemerdekaan, perintah agama, dan misi kemanusiaan yang universal,” ungkapnya.
“Tugas kita menjadi pemakmur bumi. Kita tercipta dari bumi dan harus memakmurkan bumi,” katanya.
Para wisudawan dan wisudawati tugas anda bertebaran di muka bumi. “Harus bekerja keras. Jangan terlena dengan kecerdasan. Karena saja disalip mereka yang biasa-biasa saja tapi pekerja keras,” katanya.
“Setelah kamu setelah menyelesaikan satu urusan. Sekarang wisuda. Tersenyum. Ada urusan lain yang menanti. Bersegeralah mengerjakan urusan yang lain,” kata Muhadjir sembari mengutip ayat Alquran.
“Almamater itu artinya lahir. Wisuda itu kelahiran kembali. Pertama kelahiran dari ibu. Kelahiran kedua, lahir dari rahim Universitas Muhammadiyah Kendari. Kalian harus merangkak kembali. Bersaing sesama alumni. Berani bersaing?” tanyanya. “Berani!” sahut wisudawan serentak.
“Itu baru alumni Universitas Muhammadiyah Kendari,” katanya.
“Baca hasta cita, cita-cita besar pemerintah. Hafalkan. Syukur-syukur menjadi bagian di dalamnya,” ungkapnya.
“Pemerintah tidak sekedar menyediakan lapangan kerja. Namun lapangan kerja yang berkualitas. Dengan lapangan kerja yang berkualitas akan tercipta kemakmuran,” tegasnya.
“Muhammadiyah itu memakmurkan umat. Bukan untuk memakmurkan diri sendiri. Pengurus Muhammadiyah boleh miskin, tetapi memakmurkan umat,” katanya.
Karena Tuhan itu melihat amal shalih bukan kekayaan. Tanda-tanda orang yang disayangi Allah mereka yang berjalan di muka bumi dengan merunduk. “Ketika dicaci dibully di medsos membalasnya dengan salam. Kalau kita mendoakan baik pada orang yang jahat pada kita, doa itu kembali pada diri kita sendiri,” katanya.
“Saya ingin para wisudawan bermental baja dan berakhlak mulia. Jangan gengsi. Gengsi itu membebani diri sendiri. Menjerat diri sendiri. “Jangan jaim. Kerja. Jangan terlena. Dunia ini ganas untuk orang-orang yang terlena,” tutupnya.





Tinggalkan komentar