
MEKKAH, Sketsakini.com| Setiap jemaah haji memiliki cerita unik terkait upayanya memenuhi panggilan Allah SWT. Misalnya. Suwono, 63 tahun, jemaah asal Sukomoro, Papar, Kediri, Jawa Timur yang menginap di Hotel Durrat Rahaff di sektor 1021 Mekkah. Dia melego sapinya Rp 27 juta untuk melunasi BIPIH untuk dia dan istrinya.
Suwono mengaku melunasi Rp 61 juta untuk bisa berangkat. Dia tidak begitu berat karena selama 13 tahun penantiannya selalu menyetor biaya tambahan untuk haji. Terutama saat momen menjelang Idul Adha dimana sapinya laku cukup lumayan. “Sudah 6 ekor sapi yang saya jual untuk biaya haji. Terakhir induk dan anaknya saya jual untuk pelunasan. Laku 27 juta,” katanya, 13/5 di Mekkah.
Nah, untuk uang saku keberangkatan Suwono harus menyewakan sebagian sawahnya. “Juga untuk mengurangi beban yang menggarap,” katanya. Sawah 1 hektare milik Suwono selama ini yang menggarap keponakannya. “Anaknya rayi kulo (adik saya),” katanya.
Suwono memasrahkan penggarapan sawahnya pada keponakannya termasuk untuk mencari tenaga penggarap. “Saya tinggali uang dan kalau kurang hasil dari penjualan terong bisa untuk menambah,” katanya. Sebagian sawah Suwono memang ditanami terong. Selain itu juga jagung. “Sak niki gandung setelah pantun (Sekarang jagung setelah padi),” katanya.
Kini Suwono dan istri merasa tenang beribadah di tanah suci. Semua “PR” sudah dia titipkan pada keponakan yang dia percaya.





Tinggalkan komentar