Dwi Hartono saat jadi motivator dan ditangkap. (Istimewa)

Jakarta, Sketsakini.com– Dwi Hartono, aktor intelektual penculikan dan pembunuhan Muhammad Ilham Pradipta, Kepala Bank BRI Cabang Pembantu Cempaka Putih, Jakarta, memiliki rekam jejak bak bunglon. Dia bisa berubah menjadi apapun untuk menyulap citra dan cerita kelamnya di masa silam. Dia ditangkap bersama gengnya di Solo, Jawa Tengah, 24 Agustus 2025.

Jejak kriminal Dwi Hartono ketika dia menjadi Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sultan Agung Semarang. Saat menjadi mahasiswa dia menawarkan masuk Fakultas Kedokteran lewat bimbel Smart Solution yang dijamin masuk. Dalam memasukkan mahasiswa segala cara ditempuh termasuk memalsukan ijazah dari IPS menjadi IPA.

Aksi Dwi Hartono terendus pada 2012 setelah empat mahasiswa gagal memenuhi kriteria nilai minimal. Setelah diusut, mahasiswa itu mengaku tidak mampu mengikuti kuliah di fakultas kedokteran karena mereka sebenarnya jurusan IPS ketika SMA. Mereka mengaku menggunakan jasa Dwi Hartono alias Ferry. Karena perkara ini, Dwi Hartono dijatuhi vonis 6 bulan penjara dan gagal menjadi dokter.

Gagal menjadi dokter tetiba Dwi Hartono menjadi pengusaha bimbel online Guruku.com. Lewat usaha ini dia menjadi tajir melintir sehingga menjadi ‘Sultan’ Jambi dengan gaya hidup yang glamour. Sebagai pengusaha yang sukses dia tidak pelah berbagi ilmu lewat kanal YouTube Klan Hartono. Khotbah bisnisnya mengalir dengan pengikut ratusan ribu.

Merasa populer, Dwi Hartono mencoba peruntungannya di politik. Penganut Katolik taat ini mendaftarkan menjadi bakal calon bupati Pemalang lewat kendaraan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 2024. Namun, PKB lebih memilih Vicky Prasetyo sebagai jago di Pilkada Pemalang, Jawa Tengah. Meskipun Vicky juga gagal memenangi Pilkada karena hanya menduduki tempat ketiga dari tiga pasang calon.

Gagal jadi bupati, bintang Dwi Hartono mulai meredup. Upaya membuat helipad di kampungnya di Jambi gagal. Terakhir malah tersandung menjadi dalang pembunuhan Muhammad Ilham Pradipta yang akan membuatnya membusuk di penjara. Motif yang beredar, Dwi Hartono yang bangkrut mengajukan kredit topengan ke BRI. Namun aksi ini diketahui korban sehingga mencoret kredit bodong itu. Dwi Hartono pun sakit hati yang berujung pada penculikan dan pembunuhan itu.

Tinggalkan komentar

Sedang Tren